Menurut saya, ekonomi suram atau ekonomi cerah, sebenarnya hanya merupakan keyakinan. Yang namanya resesi, hal ini ada dan tumbuh karena kesepakatan bersama. Ketika banyak orang ( 60 – 70 % merasa dan sepakat perekonomian jelek, maka yang terjadi sebagian besar orang-orang yang yakin perekonomian jelek ini tidak akan mau berinvestasi, tidak mau buka usaha baru, tidak mau melebarkan usaha, tidak merekrut karyawan baru atau bahkan mengurangi karyawan. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif.
Demikian sebaliknya, ketika sekian banyak orang mulai sepakat bahwa ekonomi ini cerah maka investasi akan mengalir, banyak usaha baru, perusahaan-perusahaan melebarkan usaha, perekrutan karyawan baru. Terjadilah penciptaan-penciptaan baru atau nilai tambah-nilai tambah baru. Dengan demikian terjadilah pertumbuhan ekonomi yang positif.
Percaya atau tidak bahwa disetiap resesi selalu timbul orang kaya baru karena resesi tersebut. Demikian juga di setiap bidang usaha yang secara rata-rata kurang bagus atau sedang turun, selalu ada saja orang yang berkibar atau berjaya atau bahkan tumbuh di bidang tersebut. Misalnya, ketika industri tekstil sedang tidak bagus atau turun, selalu ada pabrik tekstil yang tetap bagus atau tumbuh. Seperti bangsa Cina ribuan tahun lalu menciptakan kata “Crisis” yang terdiri dari perpaduan dua huruf yaitu “Wei” dan “Ci”, dimana “Wei = masalah”, kemudian “Ci = kesempatan”, jadi di setiap “masalah” selalu ada “kesempatan” yang mendampingi.
Menurut Peter Drucker (Bapak Manajemen), “Peluang, khususnya peluang bisnis biasanya timbul karena adanya perubahan”.Lebih baik kita fokus kepada kesempatan atau peluang yang timbul, atau fokus untuk menjadi yang terbaik di bidang usaha kita. Dengan demikian kita akan tetap tumbuh meskipun ada perubahan ataupun resesi.
Jadi kesimpulannya resesi adalah kesepakatan bersama dimana akhirnya orang percaya terjadi resesi dan tidak akan ada investasi maka tidak akan ada suatu pertumbuhan ekonomi maka terjadilah resesi. Kalau–kalau sekian banyak orang mulai sepakat bahwa ekonomi ini baik maka ada investasi mengalir, dan kemudian dari investasi tadi ada lapangan kerja baru dan adanya pertumbuhan ekonomi maka yang terjadi adalah ekonomi itu tumbuh. Ada dua strategi untuk mengatasi situasi :
Supaya orang kemungkinan jauh lebih berhasil supaya kita siap–siap 10 % siap–siap seperti memiliki tabungan, kalau di PHK sudah siap, 90 % tanya pada diri sendiri, misalnya pada pekerjaan ini 50 % di pecat saya termasuk yang dipertahan kan atau yang tidak. Kalau misalnya saya dipertahankan, tanyakan pada diri mengapa saya dipertahankan ? Nilai tambah apa yang bisa saya beri. Kita harus cari peluang-peluang lagi mungkin usulan–usulan untuk jauh lebih baik, dan kita memberi lebih dari apa yang kita terima. Menerapkan hak tanggung gugat dengan inisiatip untuk tanggung jawab dan tidak menyalahkan orang lain dan berbuat lebih baik. Memiliki lingkaran malaikat dimana kita harus memberi lebih dan lebih, selalu ceria, yang terjadi adalah kita akan dipertahankan.
Dan misalnya pun, kita sudah memberi sangat–sangat banyak dan perusahaan masih belum juga baik apa yang terjadi ? tidak apa–apa. Walaupun misalnya kita sudah memberi 100 tapi hanya terima 10 dan tidak naik gaji atau situasinya jelek, tidak masalah. Kalau misalnya kita semakin gugur dan loyo tidak semangat yang terjadi adalah tidak akan ada yang jadi lebih baik. Jadi prinsipnya dalam hidup ini jika kita siap – siap untuk waktu yang terburuk 10 % dari waktu kita, 90% kita fokus pada apa yang kita inginkan maka yang terjadi adalah yang terbaik.
Ingat apabila Anda karyawan, cara terbaik yang harus dilakukan menghadapi krisis adalah dengan 4 cara :
Untuk Perusahaan cara menghadapi karyawan yang terpengaruh ramalan krisis yang suram, sehingga kinerjanya menurun, saran saya:
Semoga bermanfaat.
Orang lain mencari artikel ini dengan keyword :
cara mengatasi krisis ekonomi (7), langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya krisis moniter (4), cara bertahan waktu krisis (3), menang krisis hidup (2), cara menghadapi krisis ekonomi (2), Bagaimana cara hadapi banyak orang (2), langkah-langkah & strategi dalam menghadapi perusahaan yang krisis (1), Langkah langkah menghadapi krisis ekonomi (1), langkah mengatasi krisis ekonomi malaysia (1), langkah menghadapi krisis ekonomi (1)Artikel Bagaimana Cara Menghadapi Krisis ? ini dipersembahkan oleh TDWClub.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar